Kubah masjid tembaga adalah salah satu karya pengrajin kerajinan tembaga di Cepogo, Boyolali yang sudah dijual ke berbagai tempat. Sentra kerajinan tembaga di Boyolali memang menjadi tujuan untuk berbagai produk kerajinan tembaga yang khas dan menarik. Kubah masjid tembaga memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan dengan kubah masjid berbahan logam lainnya.
Penggunaan tembaga untuk berbagai peralatan sehari-hari memang sudah ada sejak masa lampau. Dalam sejarah, dikenal suatu masa yang disebut zaman logam. Manusia beralih dari menggunakan peralatan yang berbahan batu ke berbagai peralatan yang berbahan logam. Menariknya, zaman logam yang bermula dari zaman tembaga ini sudah ada sejak manusia belum mengenal tulis menulis.
Karakteristik Logam Tembaga
Tembaga adalah logam yang pertama kali ditemukan dan menjadi permulaan zaman logam setelah beralih dari zaman batu. Logam yang satu ini memiliki karakteristik yang unik sehingga pada saat itu dimanfaatkan untuk dijadikan berbagai produk dan peralatan sehari-hari yang memudahkan manusia. Bagaimana sebenarnya karakteristik logam tembaga?
Dilihat dari warnanya, logam ini memiliki warna yang berbeda dari logam lainnya. Jika kebanyakan logam berwarna mengkilat antara putih hingga kuning terang, tembaga berwarna coklat kemerahan. Karena warnanya yang unik ini, wajar jika ada yang menjadikan tembaga sebagai bahan dari perhiasan padahal harganya tidak tinggi sebagaiman emas dan perak.
Dilihat dari sifatnya sebagai logam, tembaga adalah salah satu logam yang keras. Maka, logam ini biasa dijadikan peralatan untuk memasak. Selain itu, sifat penghantar panas dan listriknya juga baik. Di zaman modern ini tembaga dijadikan sebagai bahan penghantar listrik seperti pada kabel dan dinamo.
Sejarah Kubah Masjid
Dikutip dari halaman Republika, Kubah baru diadopsi oleh masjid di Indonesia pada masa kekuasaan Yang Dipertuan Muda VII, Raja Abdul Rahman (1833-1843). Struktur kubah diterapkan pada Masjid Sultan di Riau. Namun, Pijper dalam Studien over de geschiedenis van de Islam menduga, masjid pertama di Jawa yang menggunakan kubah ada di Tuban, yang peletakan batu pertamanya dilakukan pada 1894.
Munculnya kubah itu diduga karena pecahnya perang antara Rusia dan Kesultanan Turki Utsmani yang terjadi pada 1877-1878. Saat itu pula, Kekaisaran Utsmani melancarkan gerakan budaya, termasuk pengenalan jenis masjid baru.
Gerakan ini pun sampai ke Asia Tengara, “Masjid-masjid tradisional beratap tumpang digantikan masjid kubah dengan menara-menara gaya Timur Tengah atau India Utara,” tulis Peter JM Nas dalam Masa Lalu Dalam Masa Kini: Arsitektur di Indonesia. Akhirnya, lambat-laun kubah menjadi simbol arsitektur Islam paling modern, yang seakan-akan wajib ada pada masjid-masjid baru di Asia Tenggara.
Kerajinan Kubah Tembaga
Karena sudah menjadi tradisi di Indonesia, maka lazimnya banyak masjid yang pasti dirancang menggunakan kubah pada atapnya. Nah, kubah masjid tembaga menjadi salah satu pilihan yang cocok karena memiliki kelebihan dibanding bahan logam lain seperti besi. Bagaimana seharusnya ketahanan kubah masjid ini?
Cuaca Indonesia yang tropis dan basah saat musim hujan mengharuskan kubah masjid memiliki ketahanan terhadap cuaca ekstrim di Indonesia. Sehingga material kubah haruslah logam yang tidak langsung panas dan cepat meleleh, namun apabila basah tidak berkarat apalagi keropos. Bagaimana sifat kubah masjid tembaga?
Kubah masjid tembaga ternyata dikenal lebih awet dibandingkan kubah yang berbahan logam aluminium dan besi. Aluminium dan besi cenderung berubah seiring dengan umurnya yang semakin lama ditambah dengan perubahan cuaca yang ada. Sehingga kubah aluminium atau besi lebih sering perlu direparasi. Sedangkan kubah tembaga tidak.
Kubah masjid berbahan tembaga ternyata memiliki unsur logam yang tidak berkurang meskipun digunakan dalam waktu lama dengan interaksinya terhadap cuaca. Sehingga kubah tembaga lebih bertahan, tetap kuat dan bisa digunakan lebih lama. Kekurangan yang ditemukan pada kubah tembaga karena sudah terlalu lama biasanya ada di perubahan warnanya.
Namun kubah tembaga yang masih baru memiliki warna yang menarik. Kubah masjid memang seharusnya memperlihatkan kemegahan layaknya mahkota pada bangunan. Warnanya yang merah kecoklatan dapat menarik perhatian dari jauh dan lebih menarik dibandingkan warna putih alumuniun dan gelap pada material besi. Sehingga, kubah masjid tembaga relatif tidak perlu diberi tambahan pewarna seperti cat.
Produk Kerajinan Tembaga
Copper leluhur sebagai salah satu pengrajin kerajinan tembaga yang berada di sentra yang juga desa wisata Tumang, kecamatan Cepogo, kabupaten Boyolali bukan hanya bisa melayani pembuatan kubah masjid, namun juga berbagai produk kerajinan tembaga lainnya. Berbagai produknya juga sudah dipesan dari berbagai tempat di Indonesia.
Pengrajin tembaga di sini dikenal dengan pengerjaannya yang manual menggunakan tangan. Sehingga, desain artistik dari setiap produk bisa lebih detil dan diperhatikan dalam proses pembuatannya. Selain itu, pengrajin di sini juga sudah terampil, sehingga pengerjaan manual tidak mengurangi kualitas produknya.
Untuk Anda yang ingin memesan berbagai produk kerajinan tembaga seperti peralatan dapur dan makan, ornamen atau hiasan untuk bangunan, kubah masjid, replika pintu masjid nabawi, hiasan lampu untuk gedung dan rumah, bathtub, patung, logo/lambang dan berbagai produk kerajinan lainnya, kunjungi alamat yang tertera di halaman copperleluhur.com. Produk-produk yang pernah terjual juga ada dan bisa dilihat di halaman websitenya.
Itu dia berbagai informasi seputar kubah masjid tembaga serta kerajinan logam. Semoga ulasan ini bisa menjadi wawasan menarik untuk Anda. Simak terus berbagai ulasan seputar kerajinan tembaga di halaman copper leluhur. Untuk berbagai pertanyaan, saran dan kritik, berikan pada kolom komentar.